Resume Jurnal "Monitoring Corruption: Evidence From a Field Experiment in Indonesia"

Apr 16, 2013


Korupsi bukan  lagi hal baru di negeri ini. Mulai dari tingkat pemerintahan paling rendah sampai yang paling tinggi. Mulai dari lingkungan pendidikan sampai lingkungan aparat keamanan korupsi sudah membudaya. Sangat disayangkan negara Indonesia yang kaya akan kultur dan budayanya justru tercoreng dengan munculnya budaya korupsi ini. Dibawah ini adalah sebuah penelitian tentang korupsi yang dilakukan di Indonesia oleh Benjamin A. Olken.

Pada paper ini, penulis melakukan studi eksperimental pada 608 desa di Indonesia, dimana pada saat eksperimen ini dimulai, masing - masing desa tersebut sedang akan memulai pelaksanaan pembangunan jalan desa sebagai bagian dari proyek pembangunan nasional dalam skala desa. Pada awal eksperimen, beberapa desa diberitahu bahwa dalam pelaksanaan proyek pembangunan jalan di desa tersebut, sebelum proyek dimulai namun dana pembangunan sudah diterima, proyek mereka akan di audit oleh auditor dari pemerintah pusat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak pengamatan atau monitoring secara eksternal, dalam hal ini audit pemerintah pusat.

Hasil audit yang dilakukan oleh pemerintah pusat ini memusatkan perhatian pada beberapa kemungkinan tindak kriminal ( dalam hal ini korupsi ) pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan desa. Hasil dari pelaksanaan audit ini nantinya akan dibacakan atau disampaikan dalam sebuah forum desa, sehingga akan menimbulkan sebuah sanksi sosial yang besar apabila benar - benar ditemukan kecurangan.

Bila sebelumnya merupakan monitoring yang dilakukan dari sudut eksternal, maka selanjutnya penulis melakukan eksperimen untuk mengetahui dampak internal dalam proyek pembangunan jalan desa tersebut. Pemantauan internal ini melibatkan 100 partisipan yang mana dalam hal ini merupakan warga desa. Pada intinya pemantauan internal ini melibatkan warga desa guna turut andil dan berpartisipasi dalam proses pelaksanaan proyek pembangunan jalan desa. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pengaruh signifikan dari pihak elit yang mana dalam hal ini adalah pemerintah desa. Sehingga warga pun bisa turut andil dalam mencegah berbagai tindak penyimpangan yang mungkin saja terjadi dalam proses pembangunan jalan desa.

Hasil akhir dari eksperimen mengenai pemantauan korupsi terhadap pelaksanaan proyek pembangunan jalan desa yang dilakukan oleh penulis baik secara eksternal mau pun internal ternyata menghasilkan dampak yang cukup berarti. Pertama, dari sudut eksternal di mana desa yang melaksanakan proyek pembangunan tersebut   di mana diadakan audit oleh pemerintah pusat terhadap dana pembangunan yang telah diterima, namun pekerjaan belum dimulai, ternyata mampu mereduksi tingkat "biaya yang hilang" dari persentase sebesar 27,7% menjadi 19,2% poin.

Selanjutnya dari sudut internal di mana melibatkan warga desa dalam pemantauan dan pencegahan tindak korupsi dalam proyek pembangunan jalan desa hanya dapat memberikan hasil yang signifikan manakala berada pada situasi atau kondisi tertentu. Kondisi ini secara mudah diartikan begini, pemantauan kemungkinan tindak korupsi oleh warga desa akan lebih efektif manakala proyek tersebut benar - benar menyentuh atau tepat ditujukan dan berdampak bagi individu desa secara "langsung". Contohnya adalah pengobatan gratis, pendidikan, subsidi bahan pangan dan lain sebagainya. Karena proyek desa yang dijalankan merupakan proyek pembangunan jalan desa yang mana bisa dibilang kurang benar - benar menggapai kebutuhan pokok warga, maka bisa dikatakan hasil dari pemantauan melalui sudut internal melalui partisipasi warga desa ini kurang begitu baik.

Dalam jangka pendek, ekperimen yang dilakukan oleh penulis ini kurang begitu terasa dampaknya dalam pemantauan terhadap kemungkinan tindak korupsi dalam proyek pembangunan desa. Namun seiring berjalannya waktu, dengan meningkatkan peran auditor pemerintah serta warga desa itu sendiri dalam hal turut mencegah tindak korupsi, tentunya kedepan berbagai proyek pembangunan desa di Indonesia secara keseluruhan bisa menjadi lebih bersih, tepat sasaran, dan efektif.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.